News

Ikan Bawis Akan didaftarkan dalam Indikasi Geografis

Rapat sosialisasi dan pembentukan Masyarakat Peduli Indikasi Geografis telah difasilitasi Badak LNG untuk dilaksanakan pada Jumat (3/8/2018) untuk memperkenalkan dan mensosialisasikan rencana pendaftaran ikan bawis sebagai kuliner khas Kota Bontang. Kegiatan ini melibatkan seluruh stakeholder terkait rantai bisnis ikan bawis untuk bersama-sama mendukung pendaftaran ikan bawis Bontang ke Dirjen Hak Kekayaan Intelektual Sebagai Identitas Kota Bontang. Telah disepakati pula bahwa yang akan didaftarkan dalam indikasi geografis adalah ikan bawis Bontang dengan produk turunannya yaitu gammi bawis, kripik bawis, dan ikan bawis asin.

Pembahasan mengenai cara teknis penulisan dokumen sebagai persyaratan indikasi geografis  telah dilakukan Tim Penyusun dari Comdev Badak LNG dan dari Dinas Ketahanan Pangan Perikanan dan Pertanian Kota Bontang bersama Tim Ahli Indikasi Geografis. Dimana pendaftaran ikan bawis ke dalam indikasi geografis adalah inisiatif dari Badak LNG sebagai bentuk kepedulian untuk melestarikan kebudayaan daerah dan potensi alam Kota Bontang.

Tinjauan Tim Ahli Indikasi Geografis ke salah satu tempat penggolahan ikan bawis.

Usai rapat sosialisasi dan pembentukan Masyarakat Peduli Indikasi Geografis, Tim Ahli Indikasi Geografis melakukan peninjauan langsung ke lapangan untuk melihat lokasi padang lamun yang merupakan tempat habitat hidup ikan bawis. Kunjungan lapangan ini diikuti pula oleh Ketua Kelompok Tani Nelayan Andalan Kota Bontang – Jafar yang sekaligus sebagai Ketua Masyarakat Peduli Indikasi Geografis.

Peninjauan langsung Tim Ahli Indikasi Geografis ke habitat hidup ikan bawis.
Penangkapan ikan bawis.

Selain melihat habitat hidup ikan bawis yang ada di Pesisir Kota Bontang, Tim Ahli Indikasi Geografis juga melihat sistem penangkapan ikan dengan belat, dan tempat pengolahan ikan bawis di Kelurahan Bontang Kuala. Dari hal tersebut dapat dilihat bahwa perilaku masyarakat pesisir Kota Bontang sudah sangat mencerminkan budaya maritim yang menjaga kelestarian ikan bawis.

Padang lamun (habitat segala jenis ikan laut).

Seperti mengatur lebar jaring agar ikan yang tertangkap berukuran minimal 10 cm, dan menjaga keberadaan padang lamun agar stok ikan bawis selalu terjaga di alam. Selain itu dapat dilihat pula komitmen masyarakat Kota Bontang dalam upaya melestarikan kebudayaan daerah dari kerjasama yang kompak seluruh komponen masyarakat yang terkait dalam rantai bisnis ikan bawis, seperti nelayan, pengolah dan pemasar (*).

Show More

Related Articles

Back to top button