News

Tiga Perahu Orang Tak Dikenal Lancarkan Serangan ke Objek Vital Nasional

Senin (14/05/2018) lalu tiga buah kapal orang tak dikenal menyusup masuk ke terminal untuk kepentingan sendiri atau TUKS LNG dan LPG Bontang PT Pertamina. Awalnya para pekerja Badak LNG dan pekerja yang berada di lokasi melakukan pekerjaan rutin dalam kondisi aman dan masih masuk pada tingkat keamanan security level 1. Namun tiba-tiba Deputy Port Facility Security Officer atau PFSO Security mendapatkan informasi dari patroli boat 1 bahwa terlihat 3 perahu mencurigakan menuju ke arah loading dock 1.

Tiga perahu OTK tersebut ternyata adalah teman dari tersangka pencurian di area Junk Yard yang saat ini ditahan oleh pihak kepolisian. Telah dilakukan upaya komunikasi, namun sayangnya diskusi dengan pihak OTK tidak berjalan baik. Bahkan mereka memaksa untuk memasuki area TUKS dan menuntut dibebaskannya teman mereka yang telah ditahan oleh pihak kepolisian. Beberapa OTK teridentifikasi membawa senjata tajam dan salah satu OTK teridentifikasi membawa bom molotov. Atas alasan tersebut dan mengingat Badak LNG termasuk dalam objek vital (Obvit) Negara, maka level keamanan TUKS LNG & LPG Bontang PT Pertamina (Persero) dinaikkan status level keamanan menjadi security level 2 oleh Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai Republik Indonesia atau KPLP Pusat.

Kemudian datang bantuan keamanan dari POLAIR, POSAL TNI AL, dan KPLP Tanjung Laut. Ketiga boat tersebut membantu menghalau 3 perahu OTK yang ternyata tidak mau pergi, bahkan bergerak menuju ke arah cargo dock.

Situasi tidak terkendali, OTK tetap memaksa masuk dan bahkan melempar bom molotov yang mengakibatkan terbakarnya area pengisian bahan bakar cargo dock serta Kapal TB. Bontang 04. Atas alasan tersebut maka level keamanan dinaikkan menjadi security level 3.

Semua pihak bergerak secara sigap untuk mengendalikan situasi. Dua perahu beserta 6 OTK telah diamankan oleh KPLP, POSAL dan POLAIR. Api berhasil dipadamkan oleh Fire Brigade, namun di sekitar pengisian bahan bakar cargo dock terdapat tumpahan minyak. Dua OTK yang mengalami luka ditangani oleh tim medis, sedangkan 4 orang OTK langsung diterima oleh Polres Bontang sebagai PAM Obvitnas di dermaga. Disaat bersamaan tim LLP telah meminimalisir tumpahan minyak dan dilaporkan kepada PFSO.

Beberapa jam kemudian situasi telah terkendali dan tidak ada lagi indikasi penyusupan. KPLP Pusat akhirnya berangsur menurunkan status level keamanan hingga kembali ke status security level 1. Dengan demikian berakhir pula skenario latihan ISPS Code 2018 ini (*).

Show More

Related Articles

Back to top button