Majalah Sinergy

Badak LNG, Memperbaiki Diri Lewat Kompetisi

Ada ungkapan bahwa generasi manusia saat ini menyukai kompetisi, namun sebenarnya tidak bisa jika semua dipandang sesempit itu. Sebenarnya secara umum kita semua menyukai kompetisi, bahkan meski kita tidak suka, kita tetap haru menerima fata bahwa kita hidup di dalam dunia yang penuh kompetisi. Bayangkan, jangan bicara kompetisi besar, bahkan hampir semua aplikasi di handphone kita juga memiliki elemen kompetitif yang bisa dimanfaatkan untuk berkompetisi, jika kita memang mau.

Lalu bicara kompetisi dalam hidup, salah satu ruang tempat kita bisa berkompetisi adalah di dunia pekerjaan. Namun, berbicara tentang persaingan di tempat kerja adalah topik yang sulit bagi beberapa orang. Itu karena adanya konsep tradisional tentang persaingan di tempat kerja yang sering digambarkan sebagai lingkungan di mana seseorang menghancurkan rekan kerja mereka untuk meraih posisi yang tinggi, atau uang yang lebih banyak.

Namun ternyata, bila dilihat dari kacamata positif, kompetisi di dunia kerja bukanlah sesuatu yang buruk. CEO Clear Financial Corp, Michael Rangel mengatakan bahwa kompetisi bisa mendatangkan hasil yang positif. “Dengan mendorong suasana yang kompetitif, kita dapat mendorong pertumbuhan dan meminimalkan kepuasan diri, karena ide tentang persaingan akan membuat Anda tumbuh karena tidak ada yang mau kalah. ” ujarnya

Sebenarnya bagian terbaik dari sebuah persaingan adalah munculnya usaha yang dilakukan oleh individu atau kelompok untuk terus berkembang dan mencapai target-target tertentu yang telah ditetapkan bersama. Dalam sebuah kompetisi, kita juga melihat bagaimana setiap orang membantu orang lain untuk lebih memahami peran mereka dan bagaimana mereka memahami kemampuan masing-masing. Hal ini diamini oleh Direktur dari  Piedmont Avenue Consulting, David Mitroff, Ph.D.,

“Dengan menetapkan target, perbandingan, dan persaingan yang sehat di antara karyawan saya, saya mempromosikan refleksi diri dan memotivasi karyawan, yang mana hal ini mengarah pada peningkatan produktivitas dan hasil yang lebih baik untuk sebuah pekerjaan atau bisnis.” Ujarnya.

 

Kompetisi Berbuah Proses Perbaikan

Berangkat dari keyakinan yang sama, Badak LNG juga memperhatikan aspek kompetisi dalam proses pengembangan perusahaan. Karena tanpa menentukan secara jelas kompetitor kita, terkadang perkembangan kinerja tentu akan lambat karena kita merasa tidak memiliki pesaing.

Itu sebabnya Badak LNG dalam setiap kunjungan misalnya, dengan bangga memperkenalkan bahwa Perusahaan ini ada di posisi pertama dalam hal Safety Health & Environment, reliabilitas kilang, rendahnya biaya perawatan, rendahnya persentase kehilangan gas, dan rendahnya biaya personel. Itu karena parameter kompetisinya jelas: saat itu ada 14 perusahaan gas kelas dunia yang diperiksa oleh Phillip Townsend Associates Inc, dan semuanya diukur dengan standar yang sama, dan Badak LNG berada di peringkat pertama.

Itulah salah satu berkah kompetisi, dengan kompetitor yang jelas dan target yang jelas, tidak ada yang bisa mendebat pencapaian atau prestasi  sebuah Perusahaan.

Atau bisa kita lihat salah satu proses Badak LNG dalam memperbaiki diri karena sebuah kompetisi dapat dilihat dari pencapaian Penghargaan PROPER (Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup). Tidak bisa dipungkiri bahwa penghargaan PROPER ini adalah sebuah kompetisi juga yang berlangsung antar perusahaan dengan tema yang sama: pengelolaan lingkungan hidup.

Seperti yang kita tahu pada awalnya Badak LNG sempat mendapatkan Proper Hijau tiga kali berturut-turut (2008-2010), namun setelah itu Badak LNG terus melakukan pembenahan dan perbaikan di berbagai sektor dengan satu tujuan, yaitu ingin meraih PROPER Emas.

Dengan kompetitor-kompetitor yang jelas, parameter penilaian yang jelas, dan target yang jelas, Badak LNG akhirnya bisa memenuhi standar-standar yang diinginkan dan akhirnya bisa meraih target PROPER Emas, bahkan hingga enam kali berturut-turut (2011-2015).

Kompetisi dan Pengembangan Diri

Bila kedua contoh di atas adalah kompetisi dalam skala besar yang melibatkan seluruh elemen perusahaan, sebenarnya itu bukanlah satu-satunya jenis kompetisi yang diikuti oleh Badak LNG. Untuk memicu peningkatan sumber daya manusia, Badak LNG juga mendorong para pekerjanya untuk mengikuti kompetisi-kompetisi antar perusahaan. Misalnya ajang CIP yang bisa membawa tim-tim yang berpartisipasi di sana hingga level internasional. Atau juga bisa kita ambil contoh kegiatan HSSE Fair di kantor Pusat PT Pertamina (Persero) Jakarta pada tanggal 21-22 Agustus 2017.

Dalam kegiatan HSSE yang diikuti oleh seluruh anak perusahaan Pertamina (Persero) baik di Direktorat Hulu maupun Direktorat Gas ini, Badak LNG mengikuti dua jenis perlombaan yaitu First Aider dan Firefighting Combat Challenge. Keduanya merupakan perlombaan yang pada intinya mengadu kemampuan antar personil dalam mengatasi dua hal yang penting dalam aspek keselamatan kerja, yaitu: kesehatan manusia serta bencana kebakaran.

Dalam persiapan menuju perlombaan, kedua tim yang mewakili Badak LNG tersebut sudah melakukan latihan selama satu bulan, dengan materi latihan yang difokuskan pada elemen-elemen yang dilombakan.

Misalnya, dalam dan Firefighting Combat Challenge para peserta dilatih ketangkasannya untuk menaklukkan berbagai jenis tantangan seperti: monkey bar and zig zag with hose on the shoulder, carried fire extinguisher and deploy a hose, hose roll dan victim rescue. Sementara tim First Aider terus menerus diasah kemampuannya dalam praktek P3K untuk menangani pekerja yang mengalami henti jantung, misalnya dengan melakukan kompresi dada serta resusitasi jantung dan paru-paru.

Dengan latihan dan tekun, hasilnya ternyata sangat memuaskan. Tercatat dalam kedua lomba tersebut, Badak LNG berhasil meraih juara kedua di Firefighting Combat Challenge dengan total catatan waktu 5 menit 8 detik. Angka ini hanya terpaut tiga detik dari juara pertama. Lalu untuk ajang First Aider tim dari Badak LNG berhasil meraih juara pertama.

Berkaitan dengan pencapaian ini, Senior Manager SHE&Q Department Badak LNG Muhaimin mengungkapkan rasa syukurnya atas pencapaian yang diraih tim Badak LNG, dan bersyukur karena seluruh tim dapat menyelesaikan tugasnya dengan hasil yang baik dan tetap selamat “Yang penting semua tim sehat walafiat, karena meski harus berjuang namun sehat dan selamat tetap jadi prioritas nomor satu.” Ujar Muhaimin.

Dari ungkapan tersebut kita bisa membaca bahwa sebuah perlombaan atau kompetisi sebenarnya harus dimaknai lebih luas dari persoalan kalah menang. Ada hal lain di balik sebuah pertandingan, karena seperti kata Muhaimin, sehat dan selamat tetap jadi prioritas nomor satu. Artinya, selalu ada hal-hal lain, ada faktor-faktor lain di balik sebuah kompetisi atau perebutan gelar juara. Dari sekian banyak faktor itu, salah satunya adalah pemanfaatan kemampuan atau skill yang tentunya makin lama makin meningkat.

Spesialis Occupational Health SHE&Q Department Badak LNG, Gunawan mengungkapkan bahwa skill yang dilatih oleh para tim yang mengikuti HSSE Competition ini bukan hanya untuk perlombaan saja namun juga untuk mengukur perbaikan diri dan mengembangkan kemampuan. Dalam hal ini ia mengambil contoh tim First Aider Badak LNG. “Selain untuk mengikuti lomba First Aider, semua latihan ini juga berguna untuk melatih awareness serta kesigapan setiap orang, terutama dalam kemampuan memberi pertolongan, dan ketepatan reaksi dari tim First Aider Badak LNG.” ujarnya

Dengan begitu, kemampuan yang berhasil ditumbuhkan dalam rangka persiapan lomba tetap bisa digunakan dalam kehidupan sehari-hari, dan dalam ruang lingkup Badak LNG hal-hal seperti ini akan membuat kemampuan masing-masing personil pekerja akan terus meningkat, dan itu artinya menjamin tetap terjaganya keselamatan di Badak LNG.

Semuanya dibangun lewat kompetisi serta konsistensi.

Show More

Related Articles

Back to top button