Ada filosofi terkenal yang mengatakan keberadaan perusahaan berpengaruh langsung dan tidak langsung terhadap lingkungan eksternal. Eksistensi perusahaan berpotensi besar mengubah lingkungan masyarakat, baik ke arah positif maupun negatif. Untuk itu, perusahaan harus berupaya mencegah munculnya berbagai dampak negatif, karena dapat memicu delegitimasi dari masyarakat sekitar.

Filosofi yang diungkapkan oleh Noor Hadi ini selaras dengan teori tentang corporate social responsibility (CSR) atau tanggung jawab sosial perusahaan yang menyatakan bahwa perusahaan memiliki kewajiban untuk memberikan dampak yang positif pada masyarakat. Berpijak pada ungkapan tersebut, Badak LNG menjalankan bisnisnya dengan mempertimbangkan kebermanfaatan tak hanya untuk pemangku kepentingan, bisnis perusahaan, tetapi juga masyarakat dan kelestarian lingkungan.

Selama lebih dari 47 tahun beroperasi, Badak LNG telah banyak menggulirkan program-program masyarakat yang berpegang pada 4 pilar CSR Badak LNG yaitu capacity building, charity, infrastructure, dan community development. Program-program tersebut dijalankan untuk mendukung keberlanjutan ekonomi dan sosial masyarakat. Penerapannya juga disesuaikan dengan perkembangan dan kemajuan masyarakat kota Bontang sehingga berfokus pada penyelesaian masalah-masalah yang dihadapi oleh masyarakat sehari-hari.

Salah satunya yang masih menjadi permasalahan di tengah masyarakat Bontang adalah sampah yang tidak dapat diolah oleh masyarakat dan kebiasaan memilah sampah yang belum mendarah daging. Sehingga diperlukan suatu upaya untuk dapat mencegah potensi masalah sampah yang semakin rumit.

Badak LNG melalui program community development berkomitmen secara berkelanjutan untuk menjawab tantangan bijak memilah dan mengolah sampah dengan melahirkan program Salin Swara dan melaksanakan kegiatan RT Darling Challenge.